Sebabwaktu Tuhan itu pasti yang terbaik walau kadang tak mudah dimengerti. Kita harus melewati cobaan. Tapi percayalah, waktu Tuhan pasti yang terbaik. Segalanya akan Tuhan buat indah pada waktunya. Yakin dan percayalah pada-Nya dengan sepenuh hati. Dialah Penolong kita yang teguh. Dialah Pahlawan kita. Jika Dia berjanji sangat pasti Dia
Sahabatyakinlah pilihan Allah pasti yang terbaik, seperti sebuah kisah seorang raja yang selalu memberikan kesejukan dan ketenangan kepada masyarakatnya, agar tertanam dalam hati setiap rakyatnya bahwa pilihan Allah pasti baik, sehingga rakyat betul betul merasakan kenyamanan dan ketenangan, suatu ketika seorang raja tersebut terluka atau
Kamubisa memilih, tapi pilihan Allah selalu dan pasti yang terbaik. Jawaban dari istikharah yang dilakukan adalah berupa ketetapan hati, sehingga keraguan yang selama ini menyelimuti hati, berangsur hilang. Pikiran menjadi terang sehingga mampu mengambil keputusan, hati kita juga menjadi tenang ketika sudah memutuskan untuk memili
cash. YANG TERBAIK PILIHAN ALLAH ☄ Saat yang terencana tak kunjung tumbuh meski hingga lelah… ☄ Justru yang tak terpikir tumbuh tak terduga lebih indah… ☄ Itulah rencana Allah… Itulah coretan pena yang tertulis dalam sebuah kitab disisiNya… 500 abad tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi… BACA JUGA Ridha dan Yakini, Pilihan Allah Terbaik كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” HR. Muslim 2653 🎓 Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma berkata من اتكل على حسن اختيار الله له، لم يتمن شيئا. وهذا حد الوقوف على الرضى بما تصرف به القضاء “Barangsiapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya maka dia tidak akan mengangan-angankan sesuatu selain keadaan yang Allah pilihkan untuknya. Inilah batasan sikap selalu ridha terhadap semua ketentuan takdir dalam semua keadaan yang Allah berlakukan bagi hambaNya.” Siyaru A’laamin Nubalaa’ 3/262 ☄ Jika engkau merasa berat ingatlah bahwasanya dibalik rencana Allah tersimpan banyak kebaikan bagimu.. فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلُ اللهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا “Karena barangkali kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Qs. An Nissa 19 BACA JUGA Umar bin Khattab, Terbaik di Masa Jahiliyah, Terbaik pula di Masa Islam ❗️Yakinlah dengan apa yang Allah pilihkan dalam takdirmu, bahwa itulah yang terbaik… ❗️Karena sesuatu yang engkau inginkan belum tentu akan menjadi kebaikan dalam hidupmu… Tapi apa yang Allah pilihkan, pasti merupakan kebaikan bagimu… وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ “Allah yang mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” Qs. Al-Baqarah 216 📝 Penyusun Abdullah bin Suyitno عبدالله بن صيتن [] Pusat Studi Islam Pusat Studi Islam merupakan group whatsApp yang berisikan informasi dan bahasan seputar Islam fiqih, aqidah, motivasi, ibrah, hadist, dsj yuuk untuk teman – teman yang ingin bergabung di Pusat Studi Islam ini silahkan join di group whatsApp kita ↓↓↓↓ ♻ Silahkan berbagi informasi ini, semoga bermanfaat dan menjadi amal sholih bagi kita semua
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Oleh Aisyah Asafid AbdullahManusia pasti selalu saja menemui kerikil dalam sebuah perjalanan dalam hidupnya. Tidak tahu kenapa kerikil dalam perjalanan hidupnya salah satunya dinamakan Musibah. Musibah adalah kata-kata yang berasal dari bahasa Arab dalam bentuk tunggal sedang bentuk jamaknyaMasho’ ulama besar yang bernama Imam Qurthubi dalam kitabnyaAl-Jami'mengatakan"Musibah adalah segala sesuatu yang menimpa orang Mukmin dan sifat musibah itu menyakiti atau menyulitkan"'. Dalam kesempatan lain, beliau mengatakan "Musibahadalah bencana yang menimpa manusia walaupun kecil dan kata-kata musibah ini digunakan untuk menyatakan suatuhalyang mengandung keburukan atau yang tidak menyenangkan". Al Imam Ibnu Mandzur dalam kamusnya Lisanul Arab menjabarkan secara panjang iebar dan detail asal-muasal etimologi kata-kata Musibah, arti kata-kata Musibah itu sendiri menurut beliau adalah "Segala sesuatu yang bersifat tidak disukai yang menimpa pada manusia".Dari definisi yang diungkapkan oleh para ulama tersebut di atas maka dapat kita katakan bahwa, Musibah merupakan suatu kejadian yang tidak menyenangkan dan tidak dikehendaki karena membahayakan keselamatan, kesehatan, menyedihkan atau lainnya baik yang berkaitan dengan kesehatan tubuh, harta, keluarga, lingkungan dll. Jika musibah laiknya musim, sama hal arti musibah seumpama hujan, kemarau dan musim yang lainnya. Sebenarnya simple ketika manusia tertimpa musibah. Coba saudara simak percakapan Rasulullah dengan para sahabat. Suatu hari, ketika secara tiba-tiba lampu yang digunakan Rasulullahpadam beliau mengucapkan"Inna Iillaahi Wa Innaa ilaihi rooji'uun"lalu para sahabat yang hadir saat itu bertanya;"Ya Rasul, apakah kejadian seperti ini tergolong musibah? Nabi Muhammad saw menjawab"Benar, apa saja yang menimpa orang-orang Mukminyang sifatnya tidak menyenangkantermasuk musibah". Perlu digaris bawahi “yang sifatnya tidak menyenakan”. So, apapun yang memang terjadi pada manusia hal yang tidak menyenangkan sebaiknya mengucapkan “Inna Iillaahi Wa Innaa ilaihi rooji'uun". Kadang manusia tahu benar mengenai ucapan tersebut, mereka selalu ucapkan ketika dia mendapat musibah. Namun ada saja kala ia akan mengungkit apa yang mereka tidak senangi. Saudara-saudaraku anggaplah sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyenakan yang menimpamu adalah sebuah cobaan hidup. Sesuatu proses dimana saudara akan menjadi sesuatu yang indah, yang pantas di tempatkan dalam Surga-Nya. Jadikan sesuatu musibah adalah anugerah. Ketika sesuatu hal yang tidak kamu sukai itu dikatakan musibah coba saudara siapakan inner voice “ Terkadang Allah menganugrahkan sesuatu berupa dengan musibah” katakan pada diri sendiri atau “Allah sayang banget ya” ungkap dalam diri saudara. Ibaratnya Inner voice itu seperti saudara penyanyi kamu punya backing vocal atau diumpamakan jika musibah itu adalah musim maka kamu harus siapakan payung sebelum musim hujan. Kita harus punya rasa bersyukur sehingga kita akan lebih nerimo apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Saudaraku ingat semua itu atas khendak Allah, daun yang jatuh dari pohonnya pun itu atas khendak Allah. So, kita tidak usah memikirkan perasaaan kita jika merasa disakiti karena sebuah tolakan, cacian, gunjingan atau rasa benci dari seseorang untuk kita. Itu semua sudah Allah khendaki. Tidak usah khawatir karena khawatir adalah kufur nikmat, itu termasuk salah satu perasaan tidak percaya sama Allah, Astagfirullahal’adzim. Nikmatilah karena sebuah tolakan, nikatilah karena sebuah gunjingan sesuatu ucapan yang tak berarti, bahkan nikmatilah sesuatu rasa benci dari seseorang. Karna sesorang yang menolak kita, seseorang yang mempunyai rasa benci dalam hatinya untuk kita itu sudah Allah khendaki. Bersyukur karena Allah anugerakan hati kita yang baik, hati yang sadar benar tentang sebuah perasaan yang baik dan buruk yang tidak sepatutnya menodai hati kita. Dan benar saja, Allah menganugerakan sesuatu bukan hanya yang kita sukai namun apa yang tidak kita sukai Musibah. Suatu hari ada seorang Raja memiliki seorang Ajudan yang sangat setia. Setiap ada masyarakat yang mengeluh Raja selalu meminta nasehat dari Ajudannya tersebut. Suatu hari ada seorang suami yang mengeluh karena sang Isteri sakit. Karena Raja sangat percaya terhadap Ajudan maka diutus untuk pergi ke Ajudan untuk meminta pendapat. Lalu sang Ajudan tidak memberi solusi ia hanya mengatakan pada sang Suami “ Pilihan Allah yang terbaik.” Lalu ada seorang Ayah yang mengadu kesedihannya karena sang Anak telah meninggal, serta rymahnya terbakar. Lalu sang Raja meminta pendapat dari sang Ajudan. Ia hanya menjawab “ Pilihan Allah yang Terbaik”. Setiap ada masalah di kerajaan sang Raja selalu minta nasehat untuk masyarakatnya namun jawaban dari sang Ajudan “ Pilihan Allah yang Terbaik”. Suatu ketika sang raja terkena musibah kaki kanannya putus karena perang melawan kerajaan lain, lalu sang Raja merasa sedih, sang Raja pun meminta nasehat kepada Ajudannya. Ajudannya pun menjawab “ Pilihan Allah yang terbaik”. Mendengar jawaban sang Ajudan sang Raja marah, “Penjarakan Ajudan gila ini!” Raja marah memerintahkan pasukannya. Namun sang ajudan tidak berbicara apa-apa dia hanya mengatakan pada Raja “ Pilihan Alah yang terbaik.” Lalu mengulanginya kembali “ Pilihan Allah yang terbaik wahai Raja!” Ajudan demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun Sang Raja sudah lama tak di temani Ajudan, suatu hari ia dan pasukannya pergi untuk melakukan perjalanan, mereka memasuki hutan belantara, namun di tengah hutan ia dihadang oleh para pemuja Dewa. Mereka di tangkap begitu juga dengan Raja, mereka akan dijadikan sesembahan Dewa. Satu-persatu mereka di jadikan tumbal dengan disembelih, terakhir giliran sang Raja untuk disembelih. Perasaannya tidak karuan, campur aduk. Lalu ada salah satu dari pemuja Dewa mengatakan “ Wahai Dewa bagaimana kami bisa mempersembahkan manusia yang cacat untukmu.” Karena Raja itu cacat, akhirnya dia dibatalkan dijadikan sesembahan Dewa. Setelah dilepaskan dari para pemuja Dewa, sang Raja lari terbirit-birit pulang ke kerajaannya. Lalu ia segera menemui sang Ajudan yang selama ini ia penjarakan. “Wahai prajuritku, aku ingin menemui ajudanku, bebaskan dia.” Ajudan pun dibebaskan dan ia menemui Raja, Raja memeluk dan mencium sang Ajudan mengucapkan terima kasih. “ Wahai Ajudanku engkau benar, pilihan Allah yang terbaik. Jika saya tidak cacat saya pasti mati karena dijadikan sesembahan Dewa. “ Ungkap Raja. Lalu Raja kembali bertanya.” Lalu, kenapa engkau katakana Pilihan Allah yang terbaik, ketika engkau dipenjarakan?” Tanya Raja “Wahai Raja ini benar pilihan Allah yang terbaik, jika aku tidak dipenjarakan mungkin aku ikut dalam perjalanan denganmu dan pasukanmu, dan ikut menjadi sesembahan para Dewa itu.” “ Alhamdulilah, engakau benar Pilihan Allah yang terbaik.” Pungkas Raja memeluk sang Ajudan. Kita lihat cerita diatas saudara musibah sesuatu yang tidak menyenangkan, tapi karena Ajudan selalu optimis dan percaya bahwa pilihan Allah yang terbaik. Allah terkadang memberikan sebuah anugerah dengan sebuah musibah. So apapun masalahmu nikmatin ambil hikmahnya, syukuri intinya apa yang terjadi dalam kehidupan kita adalah suatu proses kita untuk lebih baik. Lihat Catatan Selengkapnya
SAHABAT Abu Dzar Radhiyallahu anhu menjelaskan bahwa kondisi susah miskin atau sakit lebih baik bagi seorang hamba daripada kondisi senang kaya dan sehat Imam adz-Dzahabi dan Ibnu Katsir menukil dalam biografi sahabat yang mulia dan cucu kesayangan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, bahwa pernah disampaikan kepada beliau tentang ucapan sahabat Abu Dzar Radhiyallahu anhu. “Kemiskinan lebih aku sukai daripada kekayaan dan kondisi sakit lebih aku sukai daripada kondisi sehat.” Maka al-Hasan bin Ali berkata, “Semoga Allah merahmati Abu Dzar, adapun yang aku katakan adalah, Barangsiapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya, maka dia tidak akan mengangan-angankan sesuatu selain keadaan yang telah Allah pilihkan untuknya. Inilah batasan sikap selalu ridha menerima segala ketentuan takdir Allah dalam semua keadaan yang Allah berlakukan bagi hamba-Nya.’” Karena biasanya seorang hamba lebih mudah bersabar menghadapi kesusahan daripada bersabar untuk tidak melanggar perintah Allah dalam keadaan senang dan lapang, sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Rasulullah, “Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan akan merusak agama kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian, adalah jika perhiasan dunia dibentangkan diijadikan berlimpah bagi kalian sebagaimana perhiasan dunia dibentangkan bagi umat terdahulu sebelum kalian, maka kalian pun berambisi dan berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berambisi dan berlomba-lomba mengejarnya, sehingga akibatnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka,” HR. Al-Bukhari dan Muslim Al-Hasan bin Ali mengomentari ucapan Abu Dzar di atas dengan pemahaman agama yang lebih tinggi dan merupakan konsekuensi suatu kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Yaitu ridha kepada Allah sebagai Rabb Pencipta, Pengatur, Pelindung, dan Penguasa bagi alam semesta, yang berarti ridha juga kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan takdir dan pilihan-Nya, serta kepada apa saja yang diberikan dan yang tidak diberikan oleh-Nya. Kitab Fiqhul Asma’il Husna Sikap ini merupakan ciri utama orang yang akan meraih manisnya dan sempurnanya iman, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Akan merasakan kelezatan manisnya iman, orang yang ridha dengan Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai Rabb-Nya dan Islam sebagai agamanya serta Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai rasulnya,” Muslim Bersandar dan berserah diri kepada Allah adalah sebaik-baik usaha untuk mendapatkan kebaikan dan kecukupan dari-Nya. Allah Subhanahu wa ta’ala sendiri telah menjanjikan hal ini dalam QS. Ath-Thalaq ayat 3 bahwa Allah akan mencukupi orang yang senantiasa bertawakal kepada-Nya. Semoga kita senantiasa bersyukur dan ridha atas apa yang telah Allah tetapkan. [] Sumber Al-Mawaddah Jumadal Ula 1435 H. Diterbitkan Lajnah Dakwah Ma’had al-Furqon al-Islami oleh muslimah
pilihan allah pasti yang terbaik